Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 04 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK INSTALASI AIR

REVIEW JURNAL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK INSTALASI AIR


1.  PENDAHULUAN
     sebelum membahas lebih jauh tentang isi jurnalini maka terlebih dahulu akan di terangkan apa yang di maksud dengan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK INSTALASI AIR.
Dalam penelitian ini, akan dibahas proses bisnis yang ada dalam perusahaan instalasi air. Dalam pengerjaan proyek, pada umumnya perusahaan memiliki beberapa proyek dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini sering kali menimbulkan masalah ketika komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan maupun komunikasi dengan klien tidak didasari data yang valid, atau ketika tahapan pengerjaan suatu proyek tidak diatur dengan baik. Selain itu, material yang digunakan dalam pengerjaan proyek juga dapat menimbulkan kerugian untuk perusahaan apabila tidak ditangani dengan baik.

   Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu (Noerlina, 2008). Dengan adanya sistem informasi berbasis komputer, permasalahan yang dihadapi dalam manajemen proyek dalam perusahaan dapat diatasi, dengan membuat desain proyek berikut dengan perkiraan biaya dan bahan, membuat alur pengerjaan proyek, serta mencatat detail tahapan dalam setiap proyek

2. Rumusan Masalah
  Bagaimana membantu perusahaan instalasi air dalam memantau perkembangan proyek?

3. Pembahasan
    Penelitian dikerjakan menggunakan konsep SDLC (Tomar, 2011), yang akan dijabarkan pada sub bab berikut ini.

3.1 Pengumpulan Data dan Analisis
     Penelitian ini mengambil studi kasus di salah satu perusahaan instalasi air di kota Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan dokumen pendukung, wawancara dengan anggota tim di perusahaan, serta pemilik perusahaan, serta melakukan observasi di lapangan. Selain itu juga dilakukan studi pustaka, melalui literatur, penelitian sebelumnya dan buku pendukung.
proses yang ada dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut
1. Sistem Penawaran Proposal
2. Sistem Manajemen Konstruksi
3. Sistem Manajemen Material
4. desain data dibuat dengan ER-Diagram

3.2 Desain sistem 
   sistem desain dibuat dengan DFD, dan desain data dibuat dengan ER-Diagram. DFD dibuat dalam beberapa level,
berdasarkan proses yang terjadi di dalam sistem DFD manajemen konstruksi dapat dilihat pada Gambar :
1. Dalam proses manajemen konstruksi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pencatatan proyek untuk mencatat perencanaan proyek, realisasi proyek untuk mencatat keluar masuknya barang dan tingkat kesesuaiannya dengan rencana awal, dan pencatatan keuangan, untuk mencatat keluar masuknya uang terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan Sedangkan dalam sistem manajemen material (Gambar 2), terjadi tiga proses utama, yaitu proses
permintaan penggunaan material, pembelian material dan pembayaran tagihan ke suplier. Desain data dapat dilihat pada
Gambar 3.

GAMBAR(1) Desain Proses Manajemen Konstruksi
 
GAMBAR (2) Desain Proses Manajemen Material

 


3.3 Implementasi sistem

       Perkembangan proyek dipantau dari sisi jadwal dapatdilakukan dengan Critical Path Method (CPM). CPM merupakan teknik yang digunakan dalam manajemen proyek,yang dapat mengukur waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek, mengukur keseuaian jadwal dengan
pelaksanaan proyek, serta manajemen resiko yang mungkin muncul [Interventions.org, 200
3].
Gambar 3. ER Diagram


       sistem terbagi menjadi tiga proses utama, yaitu manajemen proposal dan kontrak, manajemenkonstruksidan manajemen material. Dalam manajemen proposal dan kontrak, dibahas proses-proses terkait dengan komunikasiperusahaan dengan calon klien dalam hal proposal dan komunikasi perusahaan dengan klien terkait dengan perkembangan proyek.
Dari data yang diinputkan user, sistem akan mengenali jalur kritis (critical path) dari sebuah proyek. Dalam penyusunan kontrak kerja, juga diinputkan biaya lain-lain seperti biaya buruh dan biaya utiliti,
untuk meminimalisir kerugian perusahaan atas biaya lain-lain yang tidak diperkirakan     ketika perencanaan dilakukan secara manual Setelah urutan pekerjaan ditentukan, user juga dapat menginputkan rencana penggunaan material untuk setiap tahapan pekerjaan. Setelah isi proposal disetujui oleh semua pihak terkait, proposal dapat diproses
menjadi kontrak kerj

 
 Pembuatan Proposal Kontrak Kerja



 Pemakaian material
 
  Laporan Perkembangan Proyek

 
Laporan penggunaan barang dalam proyek

Laporan kartu stok material

4. HASIL DAN KESIMPULAN
     .Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem berbasis mobile, agar dapat digunakan oleh para mandor yang bekerja di lokasi proyek. Selain itu, juga dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang dilengkapi dengan penunjang keputusan dalam penentuan material dan durasi pengerjaan proyek, berdasarkan histori proyek yang sudah dikerjakan.


 

Blogger news

Blogroll

About